Artikel Terbaru

Info Unik

Pohon Evolusi

Evolusi


BAB I
PENDAHULUAN



1.     Latar Belakang

Evolusi di permukaan bumi diawali dengan adanya asal-usul kehidupan di muka bumi ini. Beberapa ilmuwan maupun ahli yang mengemukakan pendapat atau argumentasi tentang asal-usul kehidupan ini, di antaranya Archbishop Usser (1650 SM) dan Armagh (Inggris) yang menyimpulkan bahwa bumi dan kehidupan di dalamnya diciptakan oleh Tuhan pada waktu yang telah ditentukan (Teori Penciptaan). Adapun Teori Cosmozoa mengatakan bahwa kehidupan di bumi berasal dari ruang angkasa. Hal ini dapat diamati pada banyaknya molekul organik, seperti sianogen maupun asam hidrosianida yang ditemukan di bumi.

Pada akhir abad ke-17, seorang ilmuwan IPA berkebangsaan Belanda yaitu Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) mengemukakan teori asal-usul kehidupan yang dikenal dengan Teori Abiogenesis (kehidupan berasal dari benda mati). Teori ini sama halnya dengan Teori Generatio Spontanea  (Abiogenesis) dari Aristoteles (384–322 SM). Lain halnya dengan teori yang dikemukakan oleh seorang ahli IPA Francisco Redi (1616–1628) melalui percobaannya yang terkenal dengan dua toples yang masing-masing berisi daging, dan salah satu toples ditutup rapat. Hasil dari percobaan ini ternyata dapat menyanggah Teori Abiogenesis dengan kesimpulannya (Teori Biogenesis) bahwa kehidupan berasal dari benda hidup bukan benda mati. Teori ini kemudian diperkuat oleh Lazzaro Spallanzani (1729–1799) yang melakukan eksperimen dengan tiga buah tabung yang berisi air kaldu. Tabung pertama dibiarkan terbuka, sedangkan tabung kedua dan ketiga dipanasi sampai mendidih selama 15 menit. Pada tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka, sedangkan tabung ketiga ditutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiarkan selama tujuh hari, air kaldu yang tutupnya terbuka menjadi keruh penuh dengan bakteri, sedang air kaldu yang tertutup keadaannya masih seperti semula.

Berdasarkan eksperimen L. Spallanzani, ternyata ada kelemahannya yaitu dengan tertutupnya tabung, maka hal tersebut menutup kemungkinan adanya gaya yang masuk untuk hidup. Untuk itu, Louis Pasteur (1822–1895) seorang ahli biokimia dan mikrobiologi dari Prancis mengadakan riset dengan mengganti tabung yang tertutup tersebut dengan pipa panjang berlekuk(seperti leher angsa) yang terbuka atau dapat berhubungan dengan udara luar. Hal ini diperkirakan jika ada bakteri tidak akan dapat masuk ke dalam tabung karena tertahan dalam leher angsa tersebut. Berdasarkan hasil ini, berakhirlah Teori Abiogenesis dan digantikan Teori Biogenesis dengan pernyataannya yang terkenal omne vivum ex ovo omne ovum ex  vivo (kehidupan berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup)

Berdasarkan hasil eksperimen Louis Pasteur yang berhasil menumbangkan Teori Abiogenesis itu, kemudian ahli biokimia Rusia Oparin (1929) dan ahli kimia Amerika Harold Urey (1893) mengemukakan tentang Teori Ureydan Teori Oparin. Teori tersebut menyatakan bahwa kehidupan berawal dari atmosfer yang kemudian berkembang menjadi berbagai makhluk hidup seperti sekarang ini.

Untuk membuktikannya, Stanley Miller (1953) mahasiswa dari Universitas Chicago, membuat serangkaian alat percobaan dengan tabung kaca yang diatur pemasukan gas-gas CH4, NH3,H2, dan H2O. Alat tersebut dilengkapi dengan elektrode-elektrode bersumber listrik, yang berfungsi untuk menghasilkan loncatan bunga api sekaligus sebagai pencampur dari gas-gas tadi. Hasil dari loncatan bunga api yang bertegangan tinggi membentuk satu senyawa kimia yaitu asam amino.

Atmosfer bumi kita kaya akan zat-zat kimia seperti CH4 (metana), NH3(amoniak), dan hidrogen. Zat-zat kimia tersebut bersama air dalam bentuk uap air akan mengadakan reaksi dengan sinar-sinar kosmis dan loncatan-loncatan listrik alam membentuk protein,yang merupakan komponen dasar makhluk hidup.

Berdasarkan beberapa teori yang mengemukakan tentang asal-usul kehidupan tersebut, menjadikan pengetahuan awal dalam membuka ragam kehidupan yang ada sampai saat sekarang ini. Setelah itu, banyak ilmuwan-ilmuwan yang menyelidiki lebih lanjut tentang keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini. Dengan kata lain,pengetahuan evolusi menjadi perhatian serta bahan penyelidikan yang menarik

2.     Rumusan Masalah

a.       Apakah yang dimaksud dengan pohon evolusi ?
b.      Bagaimana cara pembuatan pohon evolusi ?
c.       Jelaskan evolusi hewan karnivora berdasarkan gambar!
d.      Apakah pohon evolusi pada gambar tersebut berhubungan dengan teori intelligent design ? Berikan alasanmu!


3.     Tujuan

a.       Untuk mengetahui pengertian dari pohon evolusi
b.      Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan pohon evolusi
c.       Untuk mengetahui bagaimana evolusi dari hewan karnivora berdasarkan pohon evolusi
d.      Untuk mengetahui hubungan antara pohon evolusi dengan teori intelligent design





BAB II
PEMBAHASAN



1.     Pengertian Pohon Evolusi

Pohon filogenetika atau pohon evolusi adalah diagram percabangan atau "pohon" yang menunjukkan hubungan evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaan karakteristik fisik dan/atau genetik mereka. Takson yang terhubung pada pohon tersebut berarti diturunkan dari satu nenek moyang bersama. Penggambaran pertama pohon ini antara lain ditemukan pada buku Elementary Geology dari Edward Hitchcock (1840) dan The Origin of Species dari Charles Darwin (1859).

Pohon filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi, seperti pohon kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari fungsi dari suatu gen atau protein, riset medis dan epidemiologi seperti HIV, dan studi evolusi


2.     Cara Pembuatan Pohon Evolusi Berdasarkan Gambar


Kekerabatan Beruang


Pohon evolusi atau pohon filogenik tersebut didasarkan pada sitematika. Dua metode, yaitu pembandingan protein darah dan pembandingan genom dengan cara hibridasi DNA-DNA, telah digunakan sebagai kriteria taksonomik untuk membangun pohon evolusi spesies beruang dan rakun. Metode itu membantu menentuka bahwa panda raksasa termasuk family Ursidae (Beruang) dan panda kecil seharusnya diklasifikasikan bersama dengan rakun dalam family Procyonidae.

Cara pembuatan pohon evolusi di atas merupakan hasil dari identifikasi DNA, sehingga semua hewan yang terdapat dalam pohon evolusi tersebut dapat di kelompokn menjadi satu kesatuan dalam pohon evolusi.


3.     Evolusi Hewan Karnivora Berdasarkan Gambar

Evolusi dari leluhur hewan karnivora terbagi menjadi dua family, yaitu Ursidae atau beruang dan Procyoniae atau rakun, Pengelompokan ini, didasarkan pada kemiripan ciri-ciri maupun hasil dari identifikasi DNA.


4.     Hubungan Teori Intelligent Design dengan Pohon Evolusi
   
               Teori intelligent design mengemukakan bahwa mahluk hidup berubah dari masa ke masa karena memang sudah di rancang atau di desain sebelum kemuculannya. Akan tetapi, teori evolusi di atas berdasarkan hasil evolusi dari seleksi alam. Pohon evolusi mungkin lebih erat kaitannya dengan teori Darwin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori Intelligent design tidak memiliki hubungan atau keterkaitan khusus dengan Pohon Evolusi.







BAB III
KESIMPULAN



      Pohon filogenetika atau pohon evolusi adalah diagram percabangan atau "pohon" yang menunjukkan hubungan evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaan karakteristik fisik dan/atau genetik mereka. Takson yang terhubung pada pohon tersebut berarti diturunkan dari satu nenek moyang bersama. Penggambaran pertama pohon ini antara lain ditemukan pada buku Elementary Geology dari Edward Hitchcock (1840) dan The Origin of Species dari Charles Darwin (1859).

      Pohon evolusi atau pohon filogenik tersebut didasarkan pada sitematika. Dua metode, yaitu pembandingan protein darah dan pembandingan genom dengan cara hibridasi DNA-DNA, telah digunakan sebagai kriteria taksonomik untuk membangun pohon evolusi spesies beruang dan rakun. Metode itu membantu menentuka bahwa panda raksasa termasuk family Ursidae (Beruang) dan panda kecil seharusnya diklasifikasikan bersama dengan rakun dalam family Procyonidae.

      Evolusi dari leluhur hewan karnivora terbagi menjadi dua family, yaitu Ursidae atau beruang dan Procyoniae atau rakun, Pengelompokan ini, didasarkan pada kemiripan ciri-ciri maupun hasil dari identifikasi DNA.

      Teori intelligent design mengemukakan bahwa mahluk hidup berubah dari masa ke masa karena memang sudah di rancang atau di desain sebelum kemuculannya. Akan tetapi, teori evolusi di atas berdasarkan hasil evolusi dari seleksi alam. Pohon evolusi mungkin lebih erat kaitannya dengan teori Darwin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori Intelligent design tidak memiliki hubungan atau keterkaitan khusus dengan Pohon Evolusi.


Download Makalah Pohon Evolusi
Pohon Evolusi Reviewed by Unknown on 17:41 Rating: 5

No comments:

All Rights Reserved by Sainsz © 2014 - 2017
Powered By Blogger, Designed by Sweetheme

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.