Dua Minggu Yang Indah
Dua Minggu Yang Indah
(Karya : Vira Damayanti)
Matahari pagi yang menyinari bumi,seakan tersenyum kepadaku di pagi hari.Di sudut kamar tepat nya di pintu, terlihat wajah ibu yang sedang membangunkan ku dari mimpi yang indah.
Tanpa di sadari matahari telah naik dan ternyata aku tidak menyadari..
Hah, jam tujuh lewat ? Aduh, telat nih ! belum sholat subuh lagi ! Aku segera bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Semalam, dia tidur jam satu dini hari karena keasyikan membaca.Parahnya,buku yang dia baca tidak ada hubungannya dengan pelajaran hari ini.Gawat,gawat ! dia mandi selama lima menit dan mengambil air wudhu,lalu sholat.
Dengan tergesa gesa, aku bergegas untuk menyiapakan diri agar bersiap-siap menuju sekolah, ketika tiba di sekolah terlihat sosok seorang teman yang sedang menatap ku tepat di sebelah tempat duduk ku.
Dia adalah teman sebangku ku, Bimo
“Wah wah ada apa ini ? “ Kataku di dalam hati dengan begitu penasaran
Ketika bel berbunyi tanda jam pelajaran pertama di mulai ,aku menyiapakan buku buku ku dan duduk di samping Bimo
Ketika pelajaran sudah di mulai,konsentrasi ku tak bisa ku kendali. bimo yang sedang mengajak ku berbicang. Di satu sisi bimo terus mengganggu agar mau berbicara dengan nya, tapi aku juga sedang mendengar pak Rafi menjelakan materi fisika. Ku acuhkan Bimo untuk sementara.
Bimo slalu saja menggangguku, di cubit lah, di coret coret buku lah. Pokoknya itu usaha Bimo untuk mengajak ku brbicara. Bimo slalu berkata yang di luar dugaan ku, ia slalu mengusik pikiran ku,. Mulai saat itu aku tak mengerti perasaan nya kepadaku, aku bingung apa yang terjadi ?? Apakah ini bertanda bahwa dia suka kepada ku atau perasaan apakah ini ? Rasanya kepala ku pusing memikirkan hal ini dan hatiku seakan akan terus bertanya Tanya.
Ketika dia mulai berbincang dan memberitahuku tentang sesuatu dia berkata, “ Syakila, Tangan ku sakit “ Dengan cepatnya Aku menengok ke arah Bimo dan berkata “ Kok bisa tangan mu sakit dan perlahan lahan tanpa kusadari tanganku memegang jari telunjuk Bimo.
Bimo pun dengan spontan menjawab “ Tangan ku luka ketika bermain bola basket kemarin bola basket “
Aku akhirnya membantu Bimo memutar mutar telunjuk nya agar tidak terasa lagi sakitnya. Dan tanpa ku sadari teman teman ku ternyata sedang menertawan aku dan Bimo. Awalnya aku tidak mengerti mengapa mereka menertawakan kami.. Ternyata dan ternyata mereka salah paham tentang aku yang sedang memegang jari telunjuk Bimo. Pipi ku serasa memerah seperti tomat yang baru di petik dari kebun, Begitu merah dan malu rasanya diri ku ini. Rasanya hati ku ingin berteriak tentang kesalah pahaman ini, tapi rasanya tidak bisa pak guru sedang menjelaskan materi fisika di depan. Pak Rafi rasanya ingin memarahi ku juga karna kedapatan sedang tertawa sendiri. Teman-temanku masih saja tertawa melihat hal tersebut,dan aku tanpa basa basi langsung melepaskan tangan ku dari tangan nya.
Hari terus berlalu, tanpa ku sadari sikap nya seperti ada yang berubah, Bimo mulai perhatian terhadap ku, Bimo beda dari sebelumnya. Rasanya hatiku selalu tersenyum di buat nya setiap hari, hatiku bertanya. Mungkin ini perasaan ku saja ? atau memang dia menyukai ku ?
Ahh,, bingung dengan rasa ini.
Badan yang tadi letih ku hempas ke kasur yang begitu empuk, dan lagi-lagi pikiran ku tertuju pada hal tadi pagi yang membuatku begitu malu kepada teman-teman. Ketika ibu menyuruh ku untuk makan, adik ku yang bernama Lala menggangguku dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat ku tertawa.
“pasti kakak lagi jatuh cinta ya ?
“ Ngk – ngk kakak Cuma.. Aku mencoba berbohong
“ alah, bilang aja kalo kakak lagi jatuh cinta, dan yang lebih parah nya adiku lala berteriak agar ibu tau, kalau anak nya yang menginjak usia remaja itu sedang jatuh cinta..
Bulan terus berganti, angin terus berhembus, sempat ku lupa.Bahwa hari ini adalah hari ulang tahun sahabatnya Bimo, dia adalah Rama. Tiba tiba saja,handphone ku berdering. Ku lihat layar handpone ku, ternya itu Vaila teman satu kelasku.
“Syakila, aku jemput kamu sekarang ya” Aku diam sesaat.
Tapi,tapi.
Tiba tiba saja Vaila mematikan handphone nya, belum sempat aku jawab dia sudah menutup telepon nya” Kata ku ketus.
Akhirnya aku siap siap dan berganti baju, untuk menunggu kedatangan Vaila.
“ Syakila, Syakila, syakila “ panggil nya dengan cepat.
Waduh,anak itu membuat kegaduhan “ aku melihatnya dan berlai kecil di arahnya.
“Ayo kita pergi” kata Vaila sambil menggandeng tangan ku. Rasanya Vaila adalah kekasih pujaan ku.Aku tertawa geli memikirkannya.
Setibanya di acara ulang tahun Rama, acara nya sudah di mulai. Akhirnya mereka langsung duduk di tempat yang mereka inginkan.
“Terima kasih buat teman teman yang sudah datang ke acara ulang tahun ku, terutama untuk Syakila” Kata Rama dengan melihat kearah syakila.
Hati Bimo serasa sakit di buat Rama. Aku sampai sampai terbata bata ketika mendengar perkataan itu.
Bimo yang sedang berdiri di dekat kedua orang tua Rama, langsung pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya.
Sepulang dari rumah, Bimo langsung berfikir tentang berkatan Rama yang seakan mencekiknya. Hati bimo sangat panas, ternyata teman nya itu menyukai syakila,orang yang ku cinta slama ini” Begitulah kata bimo dengan muka panasnya. Begitu pula dengan aku yang sedang memikirkan hal yang terjadi malam ini.
Malam mulai gelap, mata Aku perlahan lahan menutup untuk menuju mimpi indah. Ketika pagi menjelang, aku terbangun dengan perasaan yang begitu indah,menghirup udara segar dan bersyukur. Terimakasih ya allah,atas nikmat mu di pagi ini.
Dua minggu telah berlalu ,dan tepat di hari ini Bimo pun menyatakan cintanya kepadaku, dan memberi bunga di depan teman-temanku. Rasanya hatiku seakan melayang layang di udara, begitu senang dan gembiranya.. Kata kata Bimo yang mengatakan “ Aku sayang kamu Kila, mau ngk kamu jadi pacar aku ? Wah, wah teman-teman bersorak agar aku mau menerima Bimo. Mendengar hal itu, Rama terlihat begitu muram, dan disitu Rama berfikir sejenak “ Tak apalah, masih banyak cewek di luar sana, lagi pula Bimo kan teman ku” Pikirnya Tanpa ku sadari sahabat sejati ku menyenggol lengan ku, agar aku mengatakan ia kepada Bimo. Akhirnya, waktu yang di tunggu-tunggu oleh bimo terjawab sudah. Dan aku mau menerima Bimo sebagai pacarku.
Waktu terus berlalu Bimo dan aku begitu gembira karena kami telah berpacan dan menjadi salah satu pasangan di dalam kelas..
~END~
Dua Minggu Yang Indah
Reviewed by Unknown
on
17:38
Rating:
No comments: